Tuesday, November 11, 2008

Hidup Memelihara Harapan

Hidup akan terus terasa saat di dalamnya diisi pula dengan harapan-harapan. Entah kita bisa menyadari atau tidak, tapi kita tak bisa lepas dari adanya harapan yang selalu tertulis dalam benak dan pikiran kita. Harapan itu yang mendorong kita, memotivasi kita, bahkan bisa memberikan tenaga ekstra melebihi minuman berenergi pun ibaratnya.
Memelihara harapan ibaratnya juga seperti memelihara kehidupan kita, bahkan seperti memelihara insan lain.

Monday, September 15, 2008

Tuhan yang Universal

Saat melihat matahari bersinar, bumi yang menghidupi, bulan yang memancarkan cahaya, saat itu hati jadi merenung, oleh siapa dan untuk siapa semua itu diciptakan. Tentu kita mengenal yang kita sebut adalah Tuhan yang menciptakan semua itu. Diciptakan untuk suatu kehidupan maupun keseimbangan jagad raya.

Saya pikir kita bisa menyetujui bahwa Tuhan mengatur dan menciptkan apa yang kita lihat maupun tidak bisa kita lihat dengan mata. Mungkin karena teralu kecil dari penangkapan mata, mungkin karena terlalu jauh dari penangkapan mata, bahkan jika di tempat gelapun mata kita tidak bisa menangkapnya. Artinya bahwa manusia tidak mengetahui semua yang ada di jagad raya ini. Banyak yang tidak bisa lihat ataupun tidak kita ketahui maknanya. Tapi keagungan sang perancang telah membuat semua itu berjalan sesuai dengan alur dan takdir jalannya. Planet mempunyai orbit, bintang berkumpul menjadi galaksi, ataupun udara yang banyak ditemukan di atmosfir bumi. Semua saling mengisi dan terikat.

Kita mungkin menyetujui bahwa Tuan atas semua ini satu, jika banyak mungkinkah Tuan akan berselisih antar Tuan sehingga terjadi berjalan sendiri sesuai kehendak Tuannya. Jika demikian cepat rusaklah alam semesta ini karena masing masing mengikuti kehendak dari pencipta paling tingginya. Apalagi mungkinkah terjadi perang antar pencipta tertinggi semesta.

Di belahan bumi ini, melalui agama kita diperkenalkan penyadaran akan adanya Tuhan sang pencipta. Masing-masing mempunyai cara untuk menceritakan adanya awal mula dari terjadinya bumi dan seisinya. Namun semua tetap menuju kepada Dia yaitu Tuhan yang menciptakan semua ini.

Jika kita menyutujui Tuhan adalah satu, maka bisakah setiap agama mengakui “ini lho Tuhanku?” dan bertanya kepada agama lain “mana Tuhanmu?” atau lebih jelek ngomong “Tuhanmu adalah salah!”. Yang salah sih bukan Tuhannya, tapi yang ngomong itu? Karena dia tidak sadar pikiran terbatasnya bisa mengatakan Tuhan agama lain salah. Padahal tujuan dari agama-agama adalah sama, yaitu mengenal Tuhan. Tapi karena egoisme pemahaman suatu agama, bisa jadi menganggap yang lain adalah salah.

Agama yang satu ngomong, “surga itu di sana, syaratnya ke sana... bla..bla..bla”, yang lain ngomong “surga itu letaknya di sini, caranya masuk..bla..bla..bla”. Masing-masing boleh ngomong begitu, hanya satu pertanyaannya. Surga itu sebenarnya ada berapa? Kalau memang setiap agama punya satu surga, bagus.. berarti nanti manusia akan terpisah-pisah berdasar RT agama. Berarti di Surga nanti ada alamat buat ngirim surat ke orang “ini..” RT agama “01” nomor “sekian”. Namun jika surga itu satu kawasan, nah berarti tujuannya juga sama bukan.

Agama Kehilangan Jati Diri

Setiap agama dibentuk untuk mengembalikan kesadaran akan Tuhan. Seharusnya juga bisa lebih memanusiakan manusia. Pandangan sempit beragama adalah bahwa tidak ada keselamatan di luar agama dia. Apakah hal tersebut tidak mengatakan bahwa dia sebenarnya lupa kemana tujuan agamanya. Tujuannya adalah membawa dia memahami dimana Tuhan. Jika Tuhan adalah satu, kenapa agama justru mengkotak-kotakkan manusia berdasar keyakinannya. Jika engkau ikut aku “OK” jika tidak ikut “no way”. Agama kehilangan jati diri, yang seharusnya mengenalkan Tuhan, akhirnya berhenti pada mengenalkan agama. Sifat kemanusiaan jika berbeda agama justru dipandang sebelah mata, sebagai orang asing yang mungkin dianggap surganya lain.

Agama dimodifikasi pula sebagai kendaraan politik, kendaraan kekuasaan, kendaraan mencari masa, kendaraan untuk mencari kehormatan. Jika seperti itu, sama saja berkata, “Tuhan, minggirlah dahulu, biarkan tujuan dan keinginan saya tercapai, Engkau bantu aku ya.” Waduh.. mestinya dia malu, lha harusnya dia yang mengabdi Tuhan sebagai penciptanya, eh.. malah Tuhan dijadikan pembantu. Sadar atau tidak silahkan renungkan pada diri masing-masing, tidak perlu menyalahkan orang lain.

Banyak skat yang akhirnya bisa kita temui karena hukum yang diatasnamakan agama. Semisal, tidak boleh pacaran beda agama, tidak boleh menikah beda agama, agama yang lain dianggap tidak bersih atau berdosa. Waduh.. itu sih hukum manusia, bukan hukum Tuhan. Mana ada Tuhan mengatur sampai ke situ. Lihat kitab suci masing-masing, apakah ada Tuhan yang mengatur seperti tadi. Berarti sadar atau tidak, justru agama yang tidak memanusiakan manusia, membelah manusia menjadi suatu diskriminasi, tidak bisa menghormati manusia sebagai makluk ciptaan Tuhan seperti tujuan utama pemahaman diciptakannya agama. Coba deh tanyakan kepada para nenek moyang pembawa agama, maksudnya ayah atau ibu atau kakek dan seterusnya dari utusan Tuhan yang menyatakan suatu agama. Coba tanyakan pada mereka, agama mereka apa? Tentu agama mereka bukanlah agama yang dibawa utusan tersebut. Kenapa, ya karena agamanya belum lahir, belum ada. Tapi bukankah Tuhan telah ada dan telah mereka percayai sebelumnya. Nah jika bisa memahami itu, apakah masih mau mengatakan orang yang tidak seagama dengannya tidak akan masuk surga, nanti dulu, lha yang berjasa melahirkan si pembawa agama itu masuk surga tidak.

Orang beragama harus dewasa
Untuk mencapai pada tingkat pengenalan Tuhan yang lebih baik, manusia harus lebih dewasa dalam beragama. Dewasa berarti bisa mempertimbangkan, mempertanggung jawabkan, mengambil sikap, dan berpikir luas. Beragama bukan sekeder berhitung dagang dengan Tuhan, maksudnya jika saya melakukan ini, maka Tuhan akan membalas ini, jika saya memberikan ini, maka Tuhan akan mencatat sebagai piutang sebesar ini. Orang yang paling bisa dianggap tinggi nilai keimanannya adalah diukur dari tingkat kepasrahannya kepada kehendak Tuhan, bukan kepada kehendak dirinya. Sadar atau tidak, kadang kita mengeset Tuhan adalah seperti kehendak kita. Kita melampaui batas persepsi yang semestinya bukan hak kita. Nah itu yang berbahaya, karena hal tersebut bisa menghukum manusia lain sepertinya atas nama Tuhan, padahal bukan, melainkan atas nama egoisnya.

Tahapan perkembangan keimanan mungkin adalah seperti ini.
Mukjizat: orang terkagum-kagum dengan mukjizat yang ditumbulkan sesuatu, mengharapkan banyak kebahagiaan dan kejayaan dari situ, menganggap dirinya adalah lebih tinggi daripada yang lain.
Masa Percobaan: Nah ini dia, seseorang akan mengalami ujian. Sedikit demi sedikit mukjizat tidak dikeluarkan untuk dirinya, doa-doanya mulai dirasa tidak dikabulkan. Banyak hal dirasa berjalan di luar keinginan dan kendalinya. Akhirnya dirinya merasa mempunyai beban terhadap banyak hal.
Masa Kejatuhan: Begitu banyak dera dalam batinya, kepercayaannya mulai hilang, akhirnya dia jatuh, lunglai, merasa tidak berdaya. Jika imannya memang kecil sampai di situ, mungkin dia akan segera lari dari Tuhan, pergi ke hal-hal duniawi. Pergi kepada hal-hal yang bisa dimengerti oleh mata dan pikirannya, padahal belum tentu hal itu membuatnya menjadi lebih baik.
Masa Kepasrahan: Nah, jika memang orang tersebut bisa memahami dan belajar dari masa percobaan dan kejatuhan, maka dia akan menemukan kepasrahan kepada kehendak Tuhan. Yang memang harus terjadi adalah kehendak Tuhan.

Wednesday, June 18, 2008

KARTEL SMS OLEH 6 OPERATOR

Kartel sms yang dilakukan oleh 6 operator dari tahun 2004-2008 menyebabkan user dirugikan. Biaya sms ditetapkan lebih tinggi dan mahal.
Exelcomindo, Telkomsel, Bakri Telecom, Telkom, Mobike 8, dan Smartcom telah dinyatakan terbukti melanggar UU No. 5/1999 tentang "Anti Monopoli". Setelah terbukti dengan tindakan kartel, mereka diberi sanksi sanksi denda 4-25 milyard rupiah, kecuali smartcom karena pendatang baru. Denda paling tinggi dibebankan kepada Telkomsel dan XL sejumlah 25 Miliard.

Berikut Hasil Pemeriksaan KPPU (dari sumber Jawa Pos 19 Juni 2008)
Harga Kartel SMS Rp 250
Harga Kompetitif SMS Rp 114
Kerugian pelanggan per sms Rp 136

Kerugian Konsumen akibat kartel 2004-2007
Telkomsel Rp 2,193 T
XL Rp 346 M
Mobile-8 Rp 52,3 M
Telkom Rp 173,3 M
Bakrie Telecom Rp 62,9 M
Smart Rp 0,1 M

Maraknya dunia teknologi komunikasi di Indonesia memang berkembang pesat. Semoga user tidak dipermainkan, baik dengan tarif yang mahal maupun tarif bohong-bohongan yang menyesatkan. Hal-hal yang merugikan konsumen diharapkan dapat ditangani oleh pemerintah untuk perlindungan konsumen.

Thursday, June 5, 2008

FPI menagih

Ketika FPI menghadapi masalah dengan hukum dan massa lainnya, ia justru menuntut pembubaran Ahmadiah dan meminta pengusutan AKKBB. Pada saat seperti ini kenapa ia tidak mawas diri terhadap tindak kekerasan yang ia lakukan. Namun malah melempar batu masalah kepada pihak lain. Tidak cukup jika ia meminta maaf, tapi harus berubah.
Sikap membenarkan diri dan menganggap diri paling suci, sudah tepatkah bagi manusia yang hidup di dunia?

Tuesday, June 3, 2008

FPI dibubarkan, bukan budaya bangsa

Bpk. Ali Masykur, Ketua Umum PKB versi Gus Dur telah menyatakan bahwa FPI perlu dibubarkan, polisi diharap bertindak tegas terhadap tindak anarkis terhadap anggota Aliansi Kebangsaan untuk Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan (AKKBB) pada . Lain itu, masyarakat pun sebagian telah mendatangi kantor FPI, antara lain Jombang, Ngawi, Jogja, dan masih banyak lagi yang menuntut agar FPI dibubarkan.

Jika kita melihat budaya bangsa Indonesia, keinginan pendiri bangsa adalah demokratis dan kita setuju. Di dalam demokrasi tentu ada berbagai macam hal baik budaya, kebiasaan, suku, agama, apabila hal tersebut telah diakui oleh bangsa Indonesia dan bisa hidup bersama di Indonesia, maka hal itu harus dipelihara bersama untuk makin menambah keindahan di Indonesia tercinta.

Apa yang kita dambakan sejak dulu adalah Indonesia yang subur, ayom, ayem, gemah ripah loh jinawi. Silihkan dengarkan penuturan wayang kulit di bagian awal cerita. Budaya jawa yang agung memberikan gambaran tentang cita-cita dan keinginan rakyat Indonesia. Sebaiknya banyak pemimpinan dan kalangan bisa mendengarkan cerita itu.

FPI seperti yang telah kita ketahui, telah banyak berbuat yang melanggar hak orang lain. Meskipun dia menamakan melawan kebatilan, tapi cara yang dia lakukan pun tak lepas dari perbuatan itu sendiri. Mungkin dia menginginkan jalan yang lurus, menurut mereka, tapi perlu dikaji juga, apakah jalan yang mereka inginkan itu sesuai dengan cita-cita bangsa dan kesepakatan bangsa yang telah terjalin erat sejak awal negara didirikan. Jika budaya itu berasal dari asing, artinya bukan murni dari keinginan bangsa, maka sama saja dengan ia membawa penjajahan sendiri di bumi sendiri.

FPI dibubarkan, tentu itu masuk akal. Hanya tiggal, apakah pemerintah kita bisa bertindak tegas terhadap hal itu.

Friday, May 30, 2008

Listrik Padam

Sudah tiga hari Kota Madiun kena gangguan listrik padam. Pemadaman listrik ini yang saya alami berkisar antara jam 11 siang sampai jam 20.30an. Dampaknya bukan hanya kerugian PLN, tapi juga sektor ekonomi lain. Pekerjaan, orderan, penjualan toko, produksi yang menggunakan energi listrik tentu akan tersendat. Bayangkan kalau jam kerjanya masuk jam 9 cuma berapa jam dapat energi listrik. Belum dapat apa apa bukan?
Nah semoga cepat lancar.

Thursday, May 15, 2008

Tidak bisa akses yahoo dari mobile

Hari Kamis, 15 Mei 2008 dari pagì sampai malam saya mencoba membuka yahoo.com dari mobile tidak bisa. Pesan yg muncul forbiden to acces. Padahal malam sebelumnya masih bisa. Saya pake operamini 3 dan beta, dengan kartu IM3 Indosat. Waduh kenapa ya? Padahal biasanya buka email dari mobile. Apa Indosat yang perlu upgrade atau kode pagenya yahoo yang perlu dibenahi. Gimana dg operator lain, apa juga kena kasus serupa? Mungkin ada yang tahu kenapanya

Saturday, May 10, 2008

Kabar sms / telepon santet atau setan

Adanya kabar tentang sms ataupun telpon ke hp berisi setan atau santet sempat membuat resah teman-teman saya ataupun orang yg mendengar. Kasus yang ramai di Aceh, Jakarta, Surabaya, Ngawi, Madiun dan mungkin masih ada lagi. Dikabarkan orang meninggal setelah membaca atau terima telepon no berisi 666dst. Layar menjadi merah dan membawa korban.
Paranormal mengatakan itu isinya satu 'buto' yang kemudian melukai orang.
Pertanyaannya, kenapa sih ada orang yang tega mengirim hal seperti itu?
Satu kasus yang diceritakan teman saya. Kebetulan istrinya adalah bekerja di Rumah Sakit Swasta di Madiun. Ada seorang yang masuk ke rumah sakit itu diduga karena menerima telepon yang memuat angka kembar 666. Dia masih lumayan remaja, masih SMP. Lokasinya berada di Dusun Ngegong di dekat Kaibon, Kabupaten Madiun. Begitu membuka telepon di malam hari dan menjawabnya layar kemudian menjadi merah, dan dia kemudian kedapatan berdarah di kedua telinganya. Untung ada orang tua yang mengetahuinya, kemudian ia dilarikan ke rumah sakit. Untung dia bisa ditolong dan tidak meninggal.

Sebenarnya dari fenomena di berbagai daerah yang telah terjadi. Entah itu hanya dipandang sebagai isu oleh pihak-pihak tertentu. Yang jelas, situasi ini sudah membuat keresahan masyarakat. Sebaiknya pihak yang berwenang segera turun tangan untuk mengusutnya. Jangan hanya menjawab itu sebagai isu yang tidak bertanggung jawab. Seandainya itupun sekedar isu, yang berwajib paling tidak pun harus bisa membuktikan itu adalah isu semata. Ini perlu ditangani, keresahan di masyarakat sudah dapat dirasakan. Jika melihat berbagai bukti yang telah ada, hal itu tidak dapat dikatakan isu belaka.

Masyarakat Indonesia perlu berdoa bersama. Menyatukan diri kepada Tuhan sepenuhnya. Percaya dan merespon kedekatan kepada Tuhan. Maka hal tersebut dapat terhindar.

Yang saya takutkan adalah ini terkait dengan kondisi politik yang akan terjadi di Indonesia. Semoga hanya dugaan. Terkait dengan akan adanya pencalonan pimpinan nasional tahun depan. Sudah hal lumrah dan sering terjadi, bahwa menjelang hajat besar bangsa Indonesia, ada-ada saja keresahan yang dibuat untuk masyarakat. Semoga bukan itu yang terjadi sesungguhnya. Semoga memang hanya karena kegiatan sebagian orang yang tidak bertanggung jawab.

Menurut analisa saya, sms ataupun telepon itu mesti berasal dari seseorang. Seseorang ada yang mengebel ataupun mengirim sms. Kemudian menggunakan ilmunya, entah ilmu apa, dan menstranfer energi melalui hubungan jarak jauh. Jangankan terhubung dengan telepon, tidak terhubungpun bisa dilakukan. Seperti itu kan kerja santet? Melalui media telepon, dimungkinkan agar makin booming aja. Kegiatan itu diacak ke berbagai daerah di Indonesia, agar kelihatan secara nasional berita itu menyebar.

Semoga masyarakat Indonesia makin kuat mentalnya menghadapi cobaan ini. Bersama-sama.

Tuesday, May 6, 2008

Simulasi Kenaikan BBM

Harga BBM akan dinaikkan per 1 April 2008. Berdasar proposal yang disampaikan kepada DPR kenaikannya diperkirakan sekitar 30% persen atau 28,7 persen.
Berikut adalah skema simulai kenaikan 30 persen kenaikan harga dikutip dari Harian Jawa Pos Rabu 7 Mei 2008.

PREMIUM
Harga Lama: Rp 4.500,-
Naik 30% : Rp 6.000,-
Harga Non Subsidi: Rp 7.080,-

SOLAR
Harga Lama: Rp 4.300,-
Naik 30% : Rp 5.500,-
Harga Non Subsidi: Rp 8.458,-

MINYAK TANAH
Harga Lama: Rp 2.000,-
Naik 30% : Rp 2.600,-
Harga Non Subsidi: Rp 8.532,-

Wapres mengatakan, kenaikan itu pasti akan direspon negatif rakyat. Meski demikian, dia yakin protes dalam bentuk demonstrasi tidak akan bertahan lebih dari dua pekan. Dasar keyakinan itu ialah pengalaman pemerintahnya dua kali menaikkan harga BBM tiga tahun lalu. (Wah.. Wapres kok ngomong gitu ya..??)

Kecolongan Tabung Gas

Semoga ini bukan persiapan dampak kenaikan BBM. Rabu dini hari tgl 7 Mei 2008 sekitar pukul 03.15 rumah kosku kemasukan tamu tak diundang. Laci meja depan diacak-acak. Entah apa yang dia cari. Uang kalik ya. Tapi setelah tidak berhasil menemukan, yang menjadi sasaran adalah tabung gas LPG yang disikatnya. Beruntung tidak banyak yang diambil, karena barangku juga ada yg diluar, motor satu-satunya hasil keringat sendiri.
HARAP MULAI HATI-HATI.

Friday, May 2, 2008

Menemukan diri

Menemukan diri berarti mampu berkomunikasi dengan diri sendiri. Kadang kita terbawa arus dunia, yang panas, tidak pasti, khawatir, gelisah, dsb. Saat kita terbawa, kita menjadi lupa siapa kita, gelisah yang tidak jelas sebabnya. Kembalilah merenung, temukan kembali dimana diri kita, maka kita akan mendapati kedamaian untuk berjalan lagi. Lakukan berulang dan jangan ragu berbicara pada diri sendiri. Semakin peka seseorang, semakin bijaksana.

Wednesday, April 30, 2008

Pidato Presiden RI, Bpk. SBY

Memperhatikan pidato presiden yang disiarkan media televisi pada 30 April 2008 malam, mengajak Rakyat Indonesia untuk tegar dalam menghadapi kesulitan dan masalah ekonomi. Selain itu mengajak semua jajaran dan instansi untuk hemat energi, berupa listrik dan bbm.
Penulis, tapi ada hal lain yang perlu diperhatikan dan direalisasikan, yaitu keadilan dan kejujuran dari semua jajaran untuk membangun Indonesia. Siapkan mental jujur dan adil.

Monday, April 21, 2008

Kritisi Iklan di Media Televisi Indonesia

Kritisi Iklan di Media Televisi Indonesia


Perang bisnis untuk memperebutkan pangsa pasar membutuhkan suatu trik yang tepat dan mengena. Perang di sini adalah suatu kompetisi untuk merebut hati calon konsumen agar mau memilih produk yang ditawarkan suatu perusahaan tertentu. Ini adalah suatu persaingan yang mana akan tampak terlihat serunya antara beberapa perusahaan yang bergerak dalam penyediaan produk yang sama. Persaingan itu bisa berupa persaingan harga, mutu layanan, kepuasan konsumen, dan yang tampak menyolok adalah perang iklan. Bidang yang mudah dilihat adalah persaingan di dalam iklan. Karena di dalam iklan tersebut, perusahaan akan memaparkan sedikit ataupun lebih keunggulannya atas produk yang lain maupun produk sebelumnya.

Saat ini, yang mudah dilihat dan setiap saat bisa kita jumpai dengan mudah adalah iklan melalui layar kaca televisi. Di antara jeda acara-acara yang kita gemari di televisi tentu akan memuat iklan. Semakin acara televisi mendapat rating tinggi, semakin berjubel pula iklan yang mengantri untuk ditayangkan.

Kenapa iklan di televisi?

Dari tampilan iklan, orang sudah bisa menilai seberapa kuat perusahaan tersebut membiayai iklan. Jika gambarnya bagus dan artistik, suara bagus, dan pesan mengenai, bisa diyakini itu memakan biaya tinggi untuk memproduksinya. Namun perusahaan yang pas-pasan atau biasa saja, hanya bisa menampilkan iklan yang biasa-biasa pula, seadanya, yang penting bisa ikut beriklan di televisi, meskipun ternyata sulit untuk mengimbangi antara biaya yang dikeluarkan untuk iklan tersebut dengan margin pendapatan yang diterima.

Sebenarnya bukan masalah tersebut yang akan dikemukakan, tetapi kali ini akan lebih banyak menyoroti tentang tingkah laku periklanan di Indonesia. Karena banyaknya iklan yang tayang, dan aneka warna cara penayangannya, maka secara tidak sadar, iklan-iklan tersebut juga ikut dalam menjejali pola pikir masyarakat maupun dunia bisnis. Semakin lama semakin banyak iklan yang sudah mengesampingkan etika dan bagaimana menghormati perusahaan pesaingnya. Iklan-iklan kita sudah berjalan seperti mafia atau cowboy dalam perfilman. Saling jegal dan saling telikung tanpa basa-basi.

Apakah hal tersebut memang mengindikasikan pola persaingan bisnis di negara kita? Dan lebih jauh dampaknya bisa berbuntut pada pola berpikir masyarakat kita. Mengapa? Karena masyarakat kita dari kecil sampai dewasa secara tidak sadar, baik berdampak langsung maupun tidak terbentuk dari pola berpikir pada iklan yang ditayangkan terus menerus di televisi.

Pola Pikir yang bagaimana?

Pola pikir yang semestinya saat ini perlu direm atau diupayakan untuk dihilangkan saja adalah pola beriklan dengan cara saling menuding, memotong, merendahkan perusahaan lain. Misal saja, yang saat ini kentara adalah perang iklan di penyedia operator layanan jaringan telepon genggam (hand phone), penjualan sepeda motor, obat nyamuk, sabun cuci, jamu tradisional tolak angin, dan mungkin masih ada lagi. Saya tidak akan menyebut merek ataupun produk yang saling berlawanan tersebut, pembaca dapat menganalisanya sendiri. Pola yang digunakan biasanya adalah pola sindiran, penyerangan langsung atas materi iklan lawan, ataupun ingin memaparkan “ini lho, produkku lebih unggul dari si itu”. Silahkan pembaca berpikir sendiri, apakah iklan semacam itu menyenangkan atau tidak? Kalau bagi saya pribadi, iklan semacam itu membuat saya turun respect terhadap perusahaan tersebut. Dan seandainya ada pilihan, malah saya akan mencari produk lain. Iklan yang menjatuhkan produk lain, bagi saya adalah iklan yang membodohi masyarakat. Mengapa? Karena sebenarnya ia tidak punya keunggulan yang dapat dibanggakan lebih, sehingga satu satunya jalan adalah menyerang iklan perusahaan lain. Tidak ada peningkatan mutu dan kualitas layanan yang diberikan kepada masyarakat. Coba rasakan sendiri.

Sebagai contoh, silahkan beli semua produk dari layanan jasa telekomunikasi, dalam hal ini adalah kartu telepon genggam (sim card hand phone). Silahkan coba, apakah yang disampaikan di iklan tersebut benar-benar terbukti? Yang murah banyak trouble, ah itu nggak bisa diprotes, lha tarifnya murah. Entah itu trouble tidak bisa kirim sms, trouble tidak bisa terima sms dari operator lain, trouble tidak bisa terima telepon dari operator lain, bahkan ada yang belum sempat dipakai kartunya sudah mati atau tidak bisa diaktifkan. Ini benar-benar terbukti. Saya dan teman masih menyimpan nomor-nomor tersebut. Dan ketika anda menanyakan ke customer service. Yakin sekali, jawaban mereka tidak akan memuaskan Anda. Kenapa? Ya memang karena mereka bukan pembuat sistem dan menjalankan jaringan. Jadi mereka tidak akan menuntaskan pertanyaan Anda.

Itu hanyalah sebagian contoh saja. Belum lagi gaya si bebek yang suka usil itu. Aduh, eman-eman betul si eyang, yang mestinya bisa mengajari anak cucu untuk berpikir menghormati orang lain, eh ini malah dengan sinisnya membandingkan produk yang diunggulkannya dengan merek lain. Masyarakat ikut dirasuki jiwa sinis lho. Sudahlah, tolak saja iklan dengan scene yang macam begitu. Kembalilah ke jalan yang benar. Katanya Anda sudah berpikir kebudayaan dan moral masyarakat.

Walah, jadi ngelantur. Tapi tidak apa-apa, buat mengeluarkan uneg-uneg. Harus disampaikan kemana lagi. Yang jelas masyarakat mestinya lebih dewasa dalam menanggapi suguhan seperti tersebut.

Bagaimana semestinya?

Iklan adalah melambangkan citra perusahaan. Masyarakat akan terngiang dan terbenam dalam hati apabila iklan tersebut sangat bermutu, dan bahkan mengandung pesan yang bisa diolah dengan pemikiran positif dan pola pengembangan imajinasi yang kreatif. Entah itu sentuhan lagu, sentuhan amazing (luar biasa), sentuhan gambar, sentuhan budaya, sentuhan nafas cinta, dan lain sebagainya.

Perusahaan yang mapan, akan mempunyai pola yang mantap dalam mengiklankan produknya, tidak perlu terpengaruh oleh iklan orang lain. Karena masyarakat sudah pasti akan menantikan dengan rindu sentuhan yang mesra dari perusahaan tersebut. Itu akan mampu bertahan lama, daripada iklan yang wooooohhhh tapi mutu produknya tidak seperti yang diharapkan. Paling hanya akan booming sesaat, kemudian bangkrut.

Lihat saja produk-produk yang berkelas, mereka berjalan dengan iklan yang mantap materinya. Dia akan memaparkan detail produknya, fungsi dan kegunaannya, cara perawatannya, cara pemakaiannya, ataupun cara kreatif untuk memanfaatkan produk tersebut. Sentuhan iklan seperti sedang menyentuh calon konsumen dengan nuansanya sendiri. Membawa ke alam penuh kenangan akan produk tersebut, membawa kepada kesan yang elegan dan menyenangkan. Yah meskipun calon belum tentu punya dana untuk membelinya, tapi setidaknya sudah menanamkan benih keteduhan dan semangat dalam hidup calon konsumen. Respect dari masyarakat yang dalam terhadap produk dan perusahaan melalui iklan, tentunya akan membawa dampak yang bertahan dalam jangka panjang pula. Sustainability atau keberlangsungan perusahaan tersebut bisa dilihat jika iklannya masih mantap dengan materi yang menunjukkan jati diri perusahaan tersebut.

Lain halnya jika perusahaan tersebut sudah mulai mengungkit perusahaan lain, lha ini, bisa ditebak perusahaan tersebut sedang mengalami performa merosot, tidak tahu harus bagaimana lagi untuk bertahan, salah satu jalan yang paling mudah adalah mengeluarkan iklan tandingan. Lebih mudah bukan?? Daripada membuat layanan untuk meningkatkan performa produk.

Terlepas dari pandangan singkat ini, semoga para pembaca bisa berpikir kritis dan menemukan pola pandang sendiri terhadap apa yang dipaparkan di dalam periklanan media televisi kita.


Penulis, 21/04/2008

Agus Muji, S.E.

Menuju Efisiensi Keuangan Sektor Publik

Menuju Efisiensi Keuangan Sektor Publik
Salah satu penyebab kebocoran dan ketidak efisienan dana di sektor publik adalah karena adanya mark up dalam Laporan Keuangan atas Program Kerja. Bagaimana perhatian kita terhadap hal ini kalau kita memang menghendaki perbaikan ekonomi?
Indonesia terus merangkak. Kita boleh berbangga bahwa kita telah mendengar adanya keinginan untuk merevisi, merubah, atau mengganti Undang-Undang dan Peraturan yang akan menjadi pedoman dalam perjalanan Bangsa Indonesia selanjutnya. Kita lihat misalnya mulai dari Pemberlakuan Undang-Undang tentang Otonomi Daerah, kemudian juga Otonomi Perguruan Tinggi, Perubahan pada Sistem Pendidikan Nasional, Standardisasi Pendidikan Nasional, atau tentang Pemilihan Kepala Daerah.
Lepas dari Pro dan Kontra tentang kebijakan tadi, kita juga bisa melihat fenomena lain, misalnya tentang penyimpangan keuangan di KPU, kasus Abdulah Puteh di Aceh, termasuk kasus korupsi beberapa Kepala Daerah lain, dan kelangkaan BBM yang sempat melanda di berbagai daerah di Indonesia. Bagaimana itu bisa terjadi? Apakah ini kesalahan sistem atau sikap mental para pelaksananya?
Kali ini kita tidak akan membahas dan mengungkit panjang tentang masalah-masalah penyimpangan yang terjadi tersebut. Namun lebih cenderung membahas masalah sistem yang berlaku di Indonesia, khususnya untuk sistem yang menunjang efisiensi dan akuntabilitas keuangan terutama di jalur Pemerintahan Indonesia.
Pertama berawal dari Krisis Ekonomi yang melanda di Indonesia sekitar tahun 1997, yang mengagetkan bangsa Indonesia bahwa ternyata hal itu diidentifikasikan karena berbagai penyimpangan yang terjadi pada masalah Ekonomi dan Keuangan, yang berdampak pada masalah moneter yang kemudian berimbas lagi ke masalah merosotnya Perekonomian Indonesia yang sampai sekarang dampaknya masih terasa terutama bagi rakyat kecil. Ketika itu para akuntan dan pemeriksa keuangan dinilai gagal karena tidak bisa mengidentifikasi dan melakukan perbaikan atas penyimpangan-penyimpangan yang terjadi di bidang keuangan. Namun apakah hal itu memang semata-mata kesalahan pada pihak akuntan dan pemeriksa keuangan?
Dengan berjalannya waktu, dan setelah melalui tahap reformasi politik dan bidang lainnya, ternyata sampai saat ini kita juga masih mendengar adanya penyimpangan dan korupsi terjadi, bahkan disinyalir lebih meluas. Lalu apa makna semua ini, apakah kita gagal memperbaiki keadaan. Semoga bangsa ini masih bisa optimis untuk memperbaiki keadaan di masa mendatang.
Bagaimana dengan Sistem Akuntansi Sektor Publik
Memang berbagai hal telah dilakukan untuk menaggulangi masalah kebocoran dan korupsi di Indonesia. Namun kami belum pernah mendengar greget (keinginan yang kuat) untuk mengubah dan memperbaiki Sistem Keuangan khususnya di lembaga-lembaga Pemerintahan atau yang lebih dikenal sebagai Sistem Informasi Akuntansi Sektor Publik.
Mulai tahun 1980-an di negara-negara maju telah mengarahkan penyesuaian akuntansi sektor publik seiring dengan perkembangan dan tuntutan reformasi sektor publik. Misalnya di pemerintah New Zeland telah mengadopsi Sistem Akuntansi Swasta ke sektor publik mulai tahun 1991 dengan menerapkan sistem akuntansi berbasis akrual dan dinyatakan paling sukses di antara negara lain. Perubahan itu terjadi karena sektor publik mendapat tekanan untuk lebih efisien, memperhitungkan biaya ekonomi dan sosial.
Salah satu pokok kegiatan akuntansi sektor publik adalah penyusunan anggaran. Anggaran pada akuntansi sektor publik adalah estimasi kerja yang hendak dicapai selama periode waktu tertentu yang dinyatakan dalam ukuran finansial (Mardiasmo, Buku: Akutansi Sekotr Publik, Yogya, 2002). Namun ada kelemahan dengan menggunakan sistem anggaran ini, misal pada anggaran tradisional satu-satunya tolok ukur yang dapat digunakan untuk tujuan pengawasan hanyalah tingkat kepatuhan penggunaan anggaran.
Dalam kasus di lapangan hal ini sering diterjemahkan bahwa anggaran harus habis dan sedapat mungkin bersaldo nol, jika tidak habis berarti tidak mampu merealisasikan program kerja dan tidak bisa mencapai standar mutu yang diharapkan. Jika tidak habis, maka mulailah penanggung jawab kegiatan mencari upaya bagaimana agar dinilai sukses dalam program. Kemudian mulailah berkolaborasi dengan dunia usaha yang terkait dengan pengadaan dan pelaksanaan program, pengeluaran mulai dimark up dan ditepat-tepatkan dengan anggaran. Anggaran yang minus berusaha ditutupi dengan anggaran yang masih bersaldo, atau justru yang masih bersaldo dimark up agar pas dengan anggaran.
Kasus yang terjadi ini bisa bersumber dan berawal pada saat penyusunan anggaran. Apakah di dalam penyusunan anggaran tadi sudah dapat mencerminkan suatu keakuratan yang tinggi, dalam arti bisa memberikan gambaran yang logis dan tepat untuk pengeluaran yang akan terjadi sesungguhnya? Apakah ketika menyusun anggaran sudah bisa memprediksikan kondisi ekonomi secara tepat? Daripada minus anggaran, setiap kali pengajuan anggaran nominalnya akan cenderung menaikkan, masih bisa diterima jika alasannya hanyalah sekedar jaga-jaga untuk kondisi ekonomi yang tidak menentu, tapi apa jadinya kalau ternyata pembekaan nominal anggaran itu justru digunakan sebagai kesempatan untuk tujuan lain?
Mengapa Sistem Informasi Akuntansinya yang perlu diperbaiki lebih dulu? Karena sistem merupakan bentuk dasar untuk melakukan kegiatan. Sistem adalah jaringan prosedur yang dibuat menurut pola terpadu untuk melaksanakan kegiatan. Jika dibandingkan dengan sektor swasta, tentu mempunyai pola yang berbeda dengan Akuntnasi Sektor Publik. Namun di negara maju, justru mengupayakan untuk bisa menerapkan pola-pola sektor swasta ke sektor publik, karena melihat kelebihannya pada kemampuan menunjang efisiensi ekonomi dan keperluan berbagai analisa ekonomi. Seperti misal adalah evaluasi biaya dan manfaat.
Tujuan dari sistem ini adalah untuk mencapai laporan keuangan yang handal. Siapa yang paling berkepentingan terhadap laporan ini? Yang paling utama adalah pemilik, kemudian pihak manajemen dalam hal ini pelaksana pemerintahan, kemudian pihak terkait lainnya seperti kreditor dan pasar modal. Membicarakan tentang pemilik, siapakah pemilik bangsa Indonesia ini? Sebagai Negara Republik, kita telah sepakat bahwa rakyat adalah pemilik bangsa, yang entah itu melalui perwakilan atau ditinjau dari masyarakat luas. Jika manajemen negara sudah mengakui siapa pemilik bangsa, tentu akan menyadari pula bahwa sebagai pemilik tentunya tidak rela kalau kekayaan yang menjadi haknya habis digerogoti dan dilaporkan secara tidak wajar.

Penulis
Agus Muji, S.E.

Saturday, April 19, 2008

Calon Pemimpin, Bukan Promosi Dagang

Hal yg menggelitik bisa saja terjadi. Saat mendengar kampanye seorang calon gubernur. Intinya bunyinya adalah, pilihlah saya calon pimpinan yang jujur. Pertanyaannya adalah, bagainana pemimpin itu bisa jujur kalau dia sendiri sudah mencuri start waktu kampanye?

Thursday, April 10, 2008

Sudah Terbit Undang-Undang Pornografi

Undang-Undang Pornografi?? Ah.. membaca ini saya tidak tahu, mesti bangga atau bersedih. Begitu mudahnya menerbitkan Undang-Undang seperti halnya membuat koran harian. Padahal ini kan Undang-Undang yang berkekuatan hukum, yang bisa digunakan untuk menghukum orang.
Melihat ancamannya saja sudah geleng-geleng 1-10 tahun penjara. Wah.. melebihi hukuman kepada para pengedar narkoba ataupun koruptor, politisi yang sok usil menyalahi aturan main kampanye maupun pemilihan.
Benar-benar hebat bukan? Daya pornografi melebihi itu semua. Padahal.. ehh.. ditempat gelap, yang bikin Undang-Undang tuh bisa juga melakukan selingkuh. Kalau selingkuh sih diperbolehkan asal tidak pornografi di depan umum, di depan cermin aja. Jangan sok suci ah... di hotel-hotel kalian juga pesan cewek bookingan?? Hayo.. bener nggak??
Undang-Undang ini belum bisa diberlakukan jika belum ada juklak lengkapnya. Mempertontonkan di depan Umum.. kriterianya seperti itu. Mempertontonkan punya sendiri atau orang lain?
Wah.. di stasiun kemarin saya lihat orang gila yang tidak pake baju apa-apa. Perlu dihukum itu, dipenjara 10 tahun. hahahaa.
Usul juga, pelajaran biologi dihapus, pelajaran kedokteran juga dihapus. Sebab perlu mempertontonkan kepunyaan... sex.. untuk praktek pelajaran sih....
Rupanya Indonesia masih seneng ditakut-takuti sama Undang-Undang. Padahal kebobrokan yang paling mendasar bukan dari pornografi. Itu hanya effect dari masyarakat. Masyarakat yang tidak bisa bekerja dengan layak, dan tidak bisa menggunakan pikirannya sebagaimana mestinya. Kenapa? Karena memang fasilitas di Bangsa Indonesia ini belum memadai untuk menggunakan apa yang kita punya secara optimal.
Program-progam banyak terhenti oleh kepentingan pribadi, partai, ataupun pejabat pemerintahan. Meskipun katanya mengatasnamakan rakyat. Busyettt. Berapa gelintir orang yang bisa dicari yang tulus seperti itu.
Masyarakat kita adalah masyarakat yang sedang frustasi. Nyari apa-apa susah, nyari hidup yang dilindungi susah, semua serba ditekan, cari makan susah, dana bantuan aja bisa dikorupsi. Katanya sih lagi ambruk dari berbagai sektor.
Effect frustasi inilah yang mengakibatkan budaya negatif banyak berkembang. Mulai dari pentahayulan pohon besar, hutan rindang, tepian kali yang angker, maen kudalumping sampai lupa diri, duwe bojo loro.
Ah.. masih banyak yang perlu dipikirkan, yaitu mengentaskan bangsa Indonesia dari budaya yang tidak mapan ini. Kalau kegiatan positif-positif dan menyenangkan. Ah.. rasanya pornografi juga tidak menjadi pilihan.
Banyak perselingkuhan di kalangan pejabat, artis, main belakang, rebut istri atau suami orang. Itu lebih porno.... hahahaha. Tapi ada lagi yang lebih porno luar dalam. Yaitu orang yang merasa "Sok Suci", ada pepatah: barang siapa suci di Indonesia boleh menghukum atas nama hukum pornografi.

Monday, March 31, 2008

ANTARA FITNA DAN AYAT-AYAT CINTA

Indonesia, bulan Maret 2008, ternyata ikut disibukkan oleh dunia perfilman. Awalnya adalah film Ayat-ayat Cinta yang katanya luar biasa sampai Presiden dan aparatnya menyempatkan diri untuk masuk ke gedung bioskop. Haru biru dan tetesan air mata menyertai. Sungguh tersentuh hati. Namun tak lama kemudian, muncul di berita-berita tentang Film FITNA dari Negeri Belanda. Perasaan berubah menjadi pedas. Kecaman dan maki bisa saja melambung.

Monday, March 24, 2008

Beberapa Hal Yang Dapat Mendorongmu Tetap Bertahan!

Tuhan tahu betapa keras engkau sudah berusaha.
Jika kau merasa lelah dan tak berdaya dari usaha yang sepertinya sia-sia...
Ketika kau sudah menangis sekian lama dan hatimu masih terasa pedih...
Tuhan sudah menghitung air matamu.
Jika kau pikir bahwa hidupmu sedang menunggu sesuatu dan waktu serasa berlalu begitu saja...
Tuhan sedang menunggu bersama denganmu.
Ketika kau merasa sendirian dan teman-temanmu terlalu sibuk untuk menelepon.
Tuhan selalu berada disampingmu.
Ketika kau pikir bahwa kau sudah mencoba segalanya dan tidak tahu hendak berbuat apa lagi...
Tuhan punya jawabannya.
Ketika segala sesuatu menjadi tidak masuk akal dan kau merasa tertekan...
Tuhan dapat menenangkanmu.
Jika tiba - tiba kau dapat melihat jejak - jejak harapan...
Tuhan sedang berbisik kepadamu.
Ketika segala sesuatu menjadi tidak masuk akal dan kau merasa tertekan...
Tuhan dapat menenangkanmu.
Ketika kau memiliki tujuan untuk dipenuhi dan mimpi untuk digenapi...
Tuhan sudah membuka matamu dan memanggilmu dengan namamu.
Ingat bahwa dimanapun kau atau kemanapun kau menghadap...
TUHAN TAHU

Sunday, March 9, 2008

Tips Membuat Account Adsense dan Blog, bikin duit dolar

Jika Anda pingin membuat blog yang bisa menghasilkan dolar. Bisa saja. Dan itu tidak perlu keluar uang banyak. Cuma sempatkan waktu Anda untuk mengurus blog Anda, mengirimkan artikel, dan membuat blog sebanyak Anda bisa. Karena script adsense bisa ditempatkan di mana-mana di blog atau web Anda.
Adsense adalah program dari google untuk menampilkan iklan di tempat yang Anda inginkan. Jika orang mengklik iklan tersebut, maka dolarpun masuk ke tangan Anda.
Cara singkatnya adalah sebagai berikut:
1. Untuk mempermudah buat email do account google. Masuk ke htpp://gmail.com lalau daftarkan diri Anda.

2. Setelah mempunyai account email google. Silahkan mendaftar di account blogger. Masuk ke http://www.blogger.com. Isilah form pendaftaran di blogger. Setelah blog jadi. Silahkan posting beberapa tulisan. Kalau bisa posting dalam bahasa inggris, bisa cari referensi dari mana saja. Jika mengkopi dari web lain, silahkan beri alamat sumbernya. Maksud dari menulis dalam bahasa inggris, agar nanti saat diverivikasi oleh adsense (jika mendaftar di adsense lebih cepat, dan diberi ads yang optimal yaitu content, referal, searching). Silahkan isi blog Anda paling tidak enam posting. Baru Anda bisa mendaftar di Adsense.

3. Mendaftar di Adsense. Silahkan masuk ke http://www.google.com/adsense. Masuk ke mendaftar account. Tips agar nanti account Anda bisa optimal, silahkan isi web language dengan Englsih, sementara regional boleh diisi Indonesia. Maksudnya agar permohonan Anda cepat diverivikasi dan diberi account yang bisa memuat ads search, content, referal. Pengalaman saya pernah membuat account dengan web language Indonesia, hanya diberi searching. Setelah pendaftaran selesai, tunggu sampai dua hari atau maksimal satu minggu. Anda akan mendapat surat di email aproval atau tidak (ditolak).

4. Setelah adsense Anda disetujui, maka tiba saatnya untuk mengisi dengan iklan di blog Anda. Masuk dan login ke blogger Anda. Pilih Layout. Masuk juga ke Account Adsense Anda, untuk mendapatkan script adsense. Silahkan pilih product adsense content, atau search, atau referal. Trus ikuti langkah yang ditentukan untuk tampilannya. Silahkan buat unit dengan cara add unit untuk menamai komponen script Anda dan nantinya bisa ditelusur untuk statistik. Click next sampai muncul script adsense anda. Script tersebut siap di copy dan paste di blog atau web page anda.

5. Kembali buka blog layout anda. Pilih add component page di tempat yang diinginkan. Setelah muncul, pilih add HTML/Script. Nah script adsense tadi bisa di paste di sini.

Dengan demikian Anda telah memasang iklan yang akan membuat kantong Anda terisi dolar.
Untuk membuat product adsense lagi. Ikuti langkah-langkah membuat script dan memasukkan ke blog Anda.
Untuk membuat blog lainnya, cukup masuk ke account blogger dan di bagian atas click create new blog.
Silahkan berkreasi. Selamat mencoba. Jika mau share atau bertanya, bisa isikan di comment, sedapat mungkin akan saya sharekan yang saya ketahui.

Thursday, February 7, 2008

Menanam Kebaikan

Alkisah, di suatu kerajaan, sang raja merasa masygul. Ia merasa hatinya gundah. Semenjak ia melanjutkan tugas dan tanggung jawab ayahandanya untuk memerintah dan mengatur agar seluruh rakyat dapat hidup aman, tenteram dan sentosa, ia telah berusaha sebaik-baiknya tetapi akhir-akhir ini ia merasa jenuh.
Semua bebannya yang ditanggungnya dirasakan demikian berat, dan hidup menjadi rutinitas tiada akhir dan membosankan. Sehingga ia memutuskan untuk berlibur, menikmati hidup bukan sebagai raja melainkan sebagai rakyat jelata, sekaligus untuk melihat-lihat dari dekat hasil jerih payahnya selama ini.
Sepanjang masa liburnya, raja sebenarnya cukup terhibur melihat kemajuan kerajaannya. Ia dapat melihat bahwa rakyatnya hidup berkecukupan, pemerintahan berjalan dengan cukup baik, walaupun ada hal-hal yang masih bisa ia sempurnakan. Tetapi, entah mengapa, semakin ia nikmati liburannya, rasanya semakin malas ia untuk kembali ke istana.
Suatu hari, ia singgah di suatu daerah dan entah kenapa, ia tertarik kepada seorang pemuda yang sedang menanam pohon. Pemuda itu bertubuh kekar dan kuat, tetapi ketika bekerja, ia tampak lemas dan tak bersemangat.
Setelah mengucap salam, sang raja bertanya kepada sang pemuda.
"Hai kawan, engkau tampak lelah, apakah engkau sakit ? Siapakah yang memaksamu untuk tetap bekerja dalam kondisi sakit ?"
"Saya tidak sakit tuan, hanya saya tidak menyukai pekerjaan ini" jawab sang pemuda. "Aku membantu ayahku untuk menanam tiga ratus pohon zaitun. Jikalau bukan karena ayahku, aku tak akan melakukannya. Bayangkan, tiga ratus pohon zaitun? Belum juga seratus pohon, aku sudah tak ingin melakukannya lagi" keluh sang pemuda.
"Dimana ayahmu? Mungkin aku bisa bicara dengannya.." .
"Beliau ada di belakang bukit ini" ujar sang pemuda sambil menggerakkan tangannya menunjukkan arah. Raja segera bergegas ke belakang bukit, tetapi sesampainya ia disana, ia tertegun. Dilihatnya, pohon yang telah ditanam jauh lebih banyak dari sang pemuda padahal sang ayah ternyata sudah renta, Dan ia bekerja penuh semangat.
Kagum, raja menghampirinya. Seraya mengucap salam, raja bertanya
"Wahai orang tua, engkau demikian bersemangat sekali. Apa yang engkau tanam?"
"Saya sedang menanam pohon zaitun" jawab sang kakek.
"Sebanyak ini? Untuk apa? Lagipula, bukankah pohon zaitun baru berbuah 6-7 tahun kemudian ? Melihat usia kakek, mungkin kakek tidak bisa lagi mengunyah dan menikmati buahnya, lantas apa untungnya?" Raja semakin heran.
"Tuan mengajukan pertanyaan yang sama seperti anak saya" ujar sang kakek sambil menghela napas. "Tuan mungkin telah berjumpa dengan anak saya, ia anak yang baik, walau ia tak mengerti sepenuhnya alasan saya, tapi ia tetap membantu karena tak ingin saya mengerjakan semuanya sendirian. Tuan, saya memang tidak berniat untuk merasakan manfaat dari pohon yang saya tanam ini. Saat pohon ini berbuah, belum tentu saya masih hidup. Saya menanam pohon-pohon ini, karena buah zaitun yang selama ini saya nikmati juga berasal dari pohon yang ditanam oleh orang sebelum saya. Saya ingin membalas kebaikan mereka dengan menanam kebaikan yang sama. Membayangkan buah zaitun yang berlimpah yang bisa dinikmati banyak keluarga, pohon yang hijau dan rindang yang memberikan naungan dari terik dan hujan, minyak zaitun yang memberi manfaat, semua itu membuat saya bersemangat untuk menanam pohon sebanyak yang saya bisa".
Raja tercenung mendengar jawaban sang kakek. Ia tak hanya melihat ketulusan dan kebaikan hati sang kakek, ia juga melihat perbedaan motivasi yang menggerakkan sang pemuda dan ayahnya itu. Sementara sang pemuda melihat pekerjaan tsb sebagai beban yang harus ditanggungnya, ayahnya terdorong oleh gambaran indah dari hasil yang akan dicapainya.
Diakuinya, ia juga melakukan hal yang serupa dengan sang pemuda. Walau ia berusaha memerintah dengan sebaik-baiknya, itu semua dilakukan untuk menghormati kebesaran ayahnya, raja terdahulu dan agar warisan ayahnya tetap terjaga
dengan baik. Itu semua adalah beban yang harus ditanggungnya sebagai penerus tahta. Tapi, kini ia bisa melihat bahwa semuanya terserah dirinya, apakah ia memilih melihatnya sebagai beban, atau fokus pada gambaran indah yang bisa dicapainya. Raja tersenyum dan berkata
"Wahai orang tua, ketahuilah bahwa aku sebenarnya adalah Rajamu. Kebaikanmu telah mengajarkan aku. Sebagai ungkapan rasa terima kasihku, terimalah hadiah dariku" lantas ia memberikan sekantung uang dirham kepada sang kakek. Dengan hormat, kakek itu menerima hadiah tersebut, tersenyum dan berkata,
"Wahai Tuan Raja, tadi engkau bertanya "apa untungnya". Lihatlah, belum juga selesai hamba menanam, walau bukan buah dari pohon yang saya tanam, Kebetulan hari ini saya mendapatkan rejeki (akibat imbalan) dari perbuatan yang saya lakukan melalui tangan Paduka".
Raja kembali tertegun, ia memang tidak percaya apa yang disebut "kebetulan", karena kebetulan hanya mungkin timbul dari ketidakteraturan murni (pure chaos), sementara pengalamannya mengajarkan bahwa problem paling kusut pun memiliki pola-pola keteraturan yang memungkinkannya untuk diuraikan.
Bukanlah kebetulan kalau hari ini ia bertemu orang tua istimewa itu, dan bukanlah kebetulan pula jika kebaikannya diganjar sepundi uang melalui perantaraan dirinya. A lantas memeluk kakek itu. "Terima kasih atas pengajaran tuan" ujarnya.
Hari itu juga raja kembali ke istana, langkahnya ringan dan hatinya senang. Tekadnya makin mantap, untuk segera menanam kebaikan-demi kebaikan.
Moral of the Story :
Adalah keputusanmu, pilihanmu sendiri, apakah hidup untuk menanggung beban, atau mengejar tujuan.
Kebaikan yang engkau terima saat ini, berasal dari buah kebaikan yang telah kamu lakukan
Lakukan lah banyak perbuatan kebajikan dengan tulus maka kamu akan mendapatkan akibat kebajikan yang jauh dari kamu perkirakan.
Ingatlah Bila kita menanam bibit sebab yang baik, kita juga akan menerima akibat imbalan yang baik juga.
Sumber: milisforward